Book Review : Negeri Para Bedebah – Tere Liye

Negeri Para Bedebah. Ditulis oleh seorang penulis produktif bernama Tere Liye. Sebagai seorang penulis, Tere Liye telah menulis 16 judul buku yang hampir semuanya best-seller. Bahkan beberapa judulnya sudah diangkat kelayar lebar seperti Hafalan Sholat Delisa dan Bidadari-Bidadari Surga.

Berbeda dengan karya Tere Liye sebelumnya yang selalu membawa pembacanya terharu dan beruraian airmata. Dalam buku Negeri Para Bedebah ini ia menyajikan sesuatu yang berbeda, tetapi tentu saja tetap sangat amat menarik untuk dibaca. Dengan judul yang provokatif dan sinopsis dibelakang bukunya yang bikin penasaran.

“Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.”

Jadi apa sih isi buku Negeri Para Bedebah ini?

Tokoh utama buku ini adalah Thomas, seorang konsultan keuangan profesional. Tidak sembarangan, ia adalah seorang ahli finansial  yang namanya diakui di dunia.

Tak ada yang mengetahui bahwa Thomas dibesarkan dalam keadaan yang tidak seimbang. Ia harus berjuang keras dan mandiri sejak berusia 10 tahun. Thomas tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter kuat.

Suatu malam, Thomas yang selalu disibukkan oleh jadwal konferensi, pidato, wawancara dll tetap tidak bisa beristirahat dengan tenang, telepon pada pukul 1 dini hari membangunkannya. Ternyata telepon itu berasal dari Ram, orang kepercayaan om Liem. Kendati Thomas membenci om Liem karena memberinya kisah masa lalu yang buruk, Thomas akhirnya tetap bergegas membantu.

Om Liem mempunyai masalah dengan Bank Semesta miliknya. Bank Semesta tidak bisa menutup kliring antarbank. Hal tersebut menyebabkan saham Bank Semesta dihentikan perdagangannya dan jika Bank Semesta tidak terselamatkan, seluruh kekayaan keluarga Om Liem habis.

Misi Thomas pun dimulai;  menyelamatkan Bank Semesta, keluarganya, sekaligus membalaskan dendam yang sudah ia impikan selama bertahun-tahun.

Lalu cerita bergerak cepat, dimulai dari aksi Thomas melarikan Om Liem dari para polisi. Thomas pun akhirnya menjadi salah satu buronan yang ikut dicari dalam kasus ini, walau cerdas dan licin, Thomas sempat tertangkap dan dipenjara. Thomas harus pintar mencari celah sekecil apapun.

Tiktoktiktok, waktunya semakin sempit, ia hanya punya waktu 48 jam untuk membalikkan keadaan. Ia harus merekayasa berbagai hal agar negara segera membuat keputusan untuk meberi bantuan pada Bank Semesta yang kolaps ini. Semua cara ia tempuh, termasuk menemui menteri keuangan, gubernur bank sentral dan putera mahkota partai yang sedang berkuasa.
Banyak hal tak terduga yang terjadi dalam proses perjuangan Thomas ini, termasuk pengkhianatan.

Perjuangan Thomas dibantu oleh sebagian teman-temannya dari klub petarung. ‘Seorang petarung tidak akan ingkar janji’ seorang wartawan wanita dan asisten ditempat kerjanya yang gesit.

Membaca buku Negeri Para Bedebah ini ibarat membaca buku karya Dan Brown. Alurnya yang menegangkan, kita diajak terengah-engah berlarian bersama aksi Thomas. Kita juga diajak berpikir, karena buku ini dipenuhi hal-hal tentang perekonomian dunia, teori-teorinya, pasar uang, bank dan sebagainya. Tetapi tenang saja, dengan bahasanya yang mudah dicerna, penulis malah memberikan pengetahuan baru bagi kita, para pembacanya (terutama yang masih awam mengenai perekonomian).

Hal yang menarik lainnya adalah flash-back masa kecil Thomas bersama Opa. Opa adalah sosok yang arif dan sangat menyenangkan, ia yang mengajarkan Thomas banyak hal dan pelajaran yang mempengaruhi Thomas dimasa depan dalam berpikir maupun bertindak.
Selain itu, terungkap pula masa lalu kelam Thomas, bagaimana ia menjadi yatim piatu dan kondisi keluarganya di masa lalu. Semua itu melengkapi buku Negeri Para Bedebah ini. 

Oh ya, latar belakang buku ini adalah kolapsnya salah satu Bank di Indonesia, kamu pasti tahu kan? Rumit tapi menarik. Must read!

image

Judul Buku : Negeri Para Bedebah
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 440 Halaman
Tahun Terbit: 2012

Buku bertanda tangan penulisnya dapat dipesan di http://tbodelisa.blogspot.com/?m=1